25 Agustus 2020

Pentingnya Momentum

Momentum adalah salah satu faktor yang menentukan dalam membuat kebiasaan baru. Jika kita pernah naik sepeda, momentum adalah momen ketika kita sudah mengayuh dan menjaga keseimbangan kita.

Saya sendiri tidak pernah menemukan kisah orang yang langsung sukses dalam percobaannya yang pertama ketika naik sepeda. Sebagian besar di antara orang-orang yang bisa naik sepeda pada mulanya pernah naik sepeda roda 3 atau 4 dulu. Kemudian dilanjutkan belajar naik sepeda sambil dipegangi dan dibantu oleh orang lain. Yang seringkali adalah orang tua kita. Karena sebagian besar kita belajar naik sepeda di waktu masih balita.

Baru kemudian setelah itu, kita mulai bisa menyeimbangkan diri dengan mengayuh silih berganti. Antara kaki kanan dengan kaki kiri.

Seperti itulah seharusnya kebiasaan baru dibangun. Sedikit demi sedikit. Sampai menemukan momentumnya untuk terus tumbuh dan tidak pernah berhenti. Sekali kita sudah bisa naik sepeda, seumur hidup kita akan bisa naik sepeda.

Belajar apapun, pada akhirnya adalah soal seberapa tahan kita untuk terus bersabar melewati proses demi prosesnya. Sampai akhirnya menemukan momentum seperti halnya menjaga keseimbangan ketika naik sepeda.


Share:

24 Agustus 2020

Benar Salah

X = X+1

Kalau kalian tanya pada anak Matematika, X = X + 1 itu tidak mungkin benar. Karena X tidak akan pernah sama dengan X + 1.

Tapi kalau kalian tanya pada anak Informatika, X = X + 1 itu sangat mungkin benar. Karena yang dimaksud adalah perintah menjumlahkan X dengan 1, kemudian disimpan ke variabel X lagi.

Jadi kesimpulannya, benar salah itu seringkali relatif. Tergantung konteks. Maka jangan suka memisahkan teks dari konteks.


Share:

10 Agustus 2020

08 Agustus 2020

Buku Pertama

Semua orang pada dasarnya punya potensi yang sama untuk menjadi seorang pembaca. Hanya saja tidak semua orang punya kesempatan untuk menemukan buku yang membuat jatuh cinta.

Saya sendiri meskipun sejak kecil tidak kurang asupan buku dan majalah, baru ketika SMA baru benar-benar suka membaca. Adalah Tetralogi Laskar Pelangi yang sukses membuat saya jatuh cinta sepenuhnya pada aktivitas membaca.

Meskipun sejak itu, Andrea Hirata tidak pernah sama lagi. Karya-karyanya setelah Laskar Pelangi tidak pernah bisa menyamai level Laskar Pelangi. Dwilogi Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas masih okelah. Tapi setelah itu, Andrea Hirata seperti kehilangan daya magisnya dan menjadi seorang penulis yang berbeda.

Setelah mengenal Laskar Pelangi, saya menjadi semakin suka membaca. Sampai akhirnya ketemu dengan buku-buku favorit saya yang lain seperti Alchemist-nya Paulo Coelho, Totto-chan karya Tetsuko Kuroyanagi, The Alchemyst series karya Michael Scott, buku-bukunya Dan Brown, buku-buku Sherlock, buku-buku Dee Lestari (terutama serial Supernova), dan yang terakhir karya-karya Eka Kurniawan.

Meskipun sekarang saya punya banyak sekali buku favorit, semuanya tidak lepas dari pengalaman saya ketika membaca Laskar Pelangi di bangku SMA. Dan kalau bukan karena dikenalkan oleh teman sebangku saya di waktu SMA, saya mungkin tidak pernah kenal dengan buku-buku favorit saya yang lainnya.

Makanya saya sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Najwa Shihab:

Satu-satunya yang kita butuhkan agar bisa cinta membaca adalah menemukan satu buku yang membuat kita jatuh cinta.


Share:

04 Agustus 2020

Kamu

Bukanlah yang kamu upload di story IG

Bukanlah yang kamu tulis di linimasa Twitter

Bukanlah yang kamu bagikan di beranda FB

Bukanlah yang kamu kreasikan di status WA


Kamu

Sebenar-benarnya kamu

Adalah ketika tidak ada seorangpun yang melihat dan memperhatikanmu

Share:

03 Agustus 2020

Bingung

Terlalu banyak rencana

Terlalu banyak cita-cita

Terlalu banyak keinginan

Terlalu banyak harapan


Sampai tidak tahu mana yang harus didahulukan


Hidup, pada akhirnya adalah perjalanan memilih dan memilah


Terkadang menang, terkadang kalah

Terkadang benar, terkadang salah

Terkadang senang, terkadang susah

Terkadang tenang, terkadang gelisah


Berbahagialah mereka

Yang merdeka

Dari segala ingin dan segala angan

Share: