GUS
Durrahman pergi
berselimut puisi
Makamnya di sana sini
Hatinya tak pernah mati
------
MUNIR
Munir, selamat malam.
Sudah lenyap masih mencari.
Sudah mati masih berani.
------
WIJI
Presiden berganti-ganti.
Bendera-bendera partai teronggok basi.
Akankah engkau tetap hilang, Wiji?
------
SEMBU(H)NYI
Kau adalah jalan menuju sembunyi.
Sembuh dari sunyi.
------
REZIM BELANJA
Tabahkan kami,
para petualang ini,
menghadapi rezim belanja yang digdaya ini.
------
KOPI SUSU
Aku tahu mengapa kau suka kopi susu.
Kopi membuat matamu menyala,
susu membuat matamu manja.
------
KETIKA BERDOA
Ketika aku berdoa,
Tuhan tak pernah menanyakan agamaku.
------
AJARILAH
Ajarilah kami,
para pemimpi yang gigih ini,
untuk berdamai dengan segala andai.
------
LEMBUR
Tuhan menyala
pada mata ngantuk buruh-buruh yang lembur kerja.
------
Terima kasih, Joko Pinurbo. Karena telah mengajarkan kami untuk beribadah puisi.